Rabu, 01 Januari 2014

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan    : SMA
Kelas/Semester         :XI/2
Mata Pelajaran          : Kimia
Topik                         : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Waktu                        : 2 × 45 menit

    Kompetensi Inti SMA kelas XI:
  •     Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
  •  Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
  •  Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang  ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
  • Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

    Kompetensi Dasar 
1.1  Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp).
4.14 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan.

    Indikator Pencapaian Kompetensi 
  • Terlibat aktif dalam pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
  • Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
  •  Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
  •  Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut
  •  Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya.
  •  Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.
  • Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan kelarutan dan hasil kali kelarutan.

    Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat:
  •     Menjelaskan kembali kesetimbangan dalam larutan jenuh atau garam yang sukar larut, menghubungkan Ksp dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya.
  • Menyatakan kembali berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.


    Materi Kimia (Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
  •    Kelarutan
Kelarutan ( s = solubility ) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Satuan kelarutan biasanya dinyatakan dalam gram/Liter atau mol/Liter.
  •  Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Larutan
    Kelarutan adalah pengukuran jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam jumlah tertentu pelarut pada tekanan dan temperatur tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan meliputi:
1.   sifat zat terlarut dan pelarut,
2.   temperatur, dan
3.   tekanan
  •     Kesetimbangan Larutan
    Kesetimbangan kelarutan adalah sistem kesetimbangan yang menyangkut kelarutan zat-zat elektrolit yang sukar larut. Zat elektrolit yang sukar larut ini meliputi senyawa-senyawa garam dan basa. Senyawa-senyawa ini ketika dilarutkan ke dalam air, sangat sukar larut. Zat yang dapat larut dalam air membentuk ion-ion. Sisa zat yang tidak larut dan ion-ion yang berada di larutan berada dalam keadaan setimbang yang dikenal sebagai kesetimbangan kelarutan.
    Contoh suatu kesetimbangan kelarutan dari garam barium sulfat, BaSO4 dalam air.
BaSO4(s) ↔ Ba2+(aq) + SO42-(aq)
    Jika jumlah air diperbanyak, jumlah garam yang larut makin banyak pula. Dikatakan kesetimbangan bergeser ke kanan. Seberapapun banyaknya jumlah air yang ditambahkan, jumlah garam yang dapat larut tetap terbatas. Batas kemampuan larut atau daya larut ini dinamakan kelarutan atau solubilitas (solubility). Tetapan atau konstanta kesetimbangan kelarutan atau hasil kali kelarutan (Constant solubility product) diberi simbol Ksp. Ungkapan harga Ksp dari garam di atas adalah:
Ksp BaSO4 = [Ba2+] [SO42-]
    Kelarutan BaSO4 dalam air adalah 3,9 x 10-5 mol/L pada 1 atm. 25oC . Berarti dalam 1,0 L larutan, BaSO4 yang dapat larut hanya sebesar 3,9 x 10-5 mol. Harga Ksp dari BaSO4 pada 1 atm. 25oC dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas.
Ksp BaSO4 = (3,9 x 10-5) (3,9 x 10-5) = 1,2 x 10-9.
    Suatu larutan jenuh adalah suatu larutan yang zat terlarutnya telah mencapai jumlah batas larut. Artinya, larutan itu sudah tidak mampu lagi menampung zat terlarut. Bagaimana cara mengetahui bahwa suatu larutan telah mencapai keadaan jenuh? Ketika kita melarutkan suatu zat, kemudian zat itu semua dapat larut, kita tambahkan lagi zat itu. Namun ketika diaduk-aduk, terdapat sejumlah zat yang tak dapat larut. Ini menunjukkan larutan itu sudah jenuh.
    Larutan jenuh merupakan suatu kesetimbangan dinamis. Sebagai contoh, garam dapur NaCl dilarutkan ke dalam air.
NaCl(s) + air → Na+(aq) + Cl-(aq)
    Masing-masing ion di atas mengalami hidrasi, yaitu ion-ion Na+ dikelilingi molekul-molekul air, dan ion-ion Cl- juga dikelilingi molekul-moleku air. Oleh sebab itu, penulisan rumus ion-ion di atas wujudnya ditulis degan tanda (aq), menunjukkan bahwa air sebagai pelarut yang membawa ion-ion itu larut dan bercampur homogen dengan air. Ion-ion yang terhidrasi dapat bergerak bebas dalam larutan. Namun dalam larutan yang jenuh, gerakan itu terbatas. Pada larutan jenuh ini, setiap saat terjadi tumbukan antara ion-ion yang terhidrasi dengan zat padat yang tidak dapat larut. Setiap satu ion Na+ yang terhidrat membentur zat padat, molekul air melepaskan ion itu bersatu kembali dengan adatan NaCl. Pada saat yang sama, ion Na+ yang yang bergerak menuju ke air dan ditarik olek kutub negatifnya, terbentuklah ion terhidrat. Hal ini juga terjadi pada ion khlorida.
  •     Tetapan Hasil Kali Kelarutan
Tetapan keseimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan hasil kali kelarutan (solubility product constant) yang dinyatakan dengan lambang Ksp. Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat adalah :
Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Dari reaksi tersebut data ditentukan persamaan tetapan keseimbangan Ag2CrO4 yaitu: Kc=  ([〖Ag〗^+ ]^2 [〖〖CrO〗_4〗^(2-) ])/[〖Ag〗_2 〖CrO〗_4 ]
Karena [Ag2CrO4] konstan, maka kita dapat menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk Ag2CrO4, yaitu : Kp= [〖Ag〗^+ ]^2 [〖〖CrO〗_4〗^(2-) ]
Secara umum , persamaan keseimbangan larutan garam AxBy dengan kelarutan s adalah:   AxBy(s) ⇄ XAy+(aq) + YBx-(aq)
Maka Ksp = [Ay+]x [Bx-]y karena [AxBy] konstan
Keterangan :
X dan Y adalah koefisien
x- dan y+ adalah muatan dari ion A dan B
  •     Pengaruh pH
    Jika konsentrasi ion H+ atau OH- berubah, maka pH juga akan berubah. Selain itu, pH mempengaruhi tingkat larutnya berbagai zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa.
    Pengaruh pH terhadap kelarutan basa yang sukar larut. Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar larut dalam larutan basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H+ akan bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang. Jika ion OH- berkurang maka kelarutannya juga akan berkurang. Jika larutan ditambahkan basa, maka konsentasi OH- akan bertambah sehingga kelarutannya juga akan bertambah.
  •     Pengaruh Ion Senama
Kesetimbangan kelarutan garam perak iodida, AgI dapat dituliskan sebagai berikut:
AgI(s) ↔ Ag+(aq) + I-(aq)
Ungkapan Ksp dari AgI dapat dirumuskan sebagai:
Ksp AgI = [Ag+] [I-]
Hubungan antara Ksp AgI dengan kelarutan AgI dalam air adalah:
Ksp AgI = s M x s M = s2 M2
Simbol s adalah kelarutan dari AgI dengan satuan molar (M = mol/L).
    Garam AgI sukar larut dalam air. Apabila ke dalam kesetimbangan kelarutan AgI ini ditambahkan larutan natrium iodida, NaI maka ion-ion iodida dalam larutan bertambah banyak. Konsentrasi ion iodida yang meningkat ini mempengaruhi kesetimbangan kelarutan dari AgI, karena ion iodida merupakan ion senama/sejenis. Menurut azas Le Chatelier, apabila konsentrasi salah satu ion diperbesar, maka kesetimbangan bergeser ke arah lawan, yaitu konsentrasi yang diperbesar menjadi sekecil mungkin. Berarti kesetimbangan ini bergeser ke kiri, yaitu endapan AgI bertambah, sedang [Ag+] berkurang. Konsentrasi ion perak yang baru ini menunjukkan kelarutan AgI yang baru, yaitu kelarutan AgI dalam ion senama.
Jika kelarutan awal dan kelarutan baru dibandingkan, maka kelarutan AgI dalam ion senama (baru) lebih kecil dari kelarutan AgI dalam air.
    Reaksi Pengendapan
Cl- (aq) + Ag+ (aq)                               AgCl (s)
Ketika larutan yang mengandung ion Cl- ditetesi dengan larutan Ag+, ion Ag+ dan ion Cl- dapat berada bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai hasil kali [Ag+][Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl. Apabila penambhan ion Ag+ dilanjutkan, sehingga hasil kali [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl, maka kelebihan ion Ag+ dan ion Cl- akan bergabung membentuk endapan AgCl. Jadi, pada penambahan larutan Ag+ ke dalam larutan Cl- dapat terjadi tiga hal sebagai berikut.
Jika [Ag+][Cl-] < Ksp AgCl, larutan belum jenuh
Jika [Ag+][Cl-] = Ksp AgCl, larutan tepat jenuh
Jika [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl, larutan lewat jenuh
  •     Prinsip – Prinsip Kelarutan dalam Kehidupan Sehari-hari
   1.  Pembuatan Garam Dapur (NaCl)
    Garam dapur yang dibuat dari air laut menggunakan prinsip pnguapan untuk mendapatkan kristal NaCl. Akan tetapi, ternyata dalam air laut terkandung puluhan senyawa lain, seperti MgCl2 dan CaCl2. Untuk memurnikan garam dapur maka dilakukan pemisahan zat-zat pengganggu tersebut berdasarkan prinsip pengendapan. Adapun reaksi yang biasanya dilakukan adalah
CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2 NaCl(aq)
MgCl2(aq) + 2NaOH(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NaCl(aq)
 2.   Industri Fotografi
Negatif film yang nantinya akan dicetak menjadi foto terdiri dari lapisan tipis kalsium iodida yang merekat. Sebelum dicetak, negatif film ini dicelupkan dalam larutan perak nitrat untuk membentuk perak iodida yang sensitif terhadap cahaya. Bila cahaya jatuh pada film selama proses pencetakan, molekul-molekul perak iodida akan diaktifkan oleh energi dari cahaya. Film itu kemudian dicuci dengan mencelupkannya dalam sebuah larutan yang mampu mengganti garam perak yang aktif menjadi partikel-partikel logam perak sehingga tampak benar-benar hitam. Objek yang merfleksikan paling banyak cahaya pada piring tampak sebagai daerah gelap dalam negatif, sedangkan objek-objek yang tidak merefleksikan cahaya tampak transparan.
Pada proses pencetakan, cahaya disinarkan melalui negatif kaca pada kertas yang dilapisi bahan kimia lain seperti perak klorda. Di tempat negatif gelap, tidak ada cahaya yang menjangkau kertas itu dan garam perak tidak aktif, sedangkan di tempat negatif transparan, cahaya mengaktifkan garam perak. Bila kertas dicuci dan diatur dengan bahan-bahan kimia yang lebih banyak, daerah-daerah gelap menjadi terang, dan daerah transparan menjadi gelap.
3.      Penghilangan Kesadahan
    Air sadah sangat mengganggu kehidupan kita. Air sadah akan mengurangi daya pembersih dari deterjen, karena Ca2+ yang terkandung dalam air sadah akan bereaksi membentuk garam yang sukar larut. Selain itu, air sadah juga dapat membuat peralatan masak menjadi berkerak. Air sadah adalah air yang mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ yang cukup tinggi. Selain itu, mengandung anion HCO3-. Untuk mengatasi kesadahan biasanya ditambahkan garam yang mengandung ion karbonat (CO32+) dan ion bikarbonat (HCO3-). Penambahan ion-ion tersebut akan mengakibatkan Ca2+ akan mengendap sebagai CaCO3, dan air pun dapat digunakan dengan baik tanpa gangguan.

    Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan inquiry. Pembelajaran inquiry pada dasarnya pendekatan yang berbasis masalah, sehingga siswa menemukan solusinya.

    Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan    Deskripsi Kegiatan    Alokasi Waktu
Pendahuluan        Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami kelarutan dan memberikan gambaran tentang aplikasi kelarutan garam dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan sehari-hari.
    Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan masalah mengenai bagaimana satu sendok gula bisa larut dalam air, tetapi 5 sendok gula ada yang tidak larut?
    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai    10 menit
Inti        Guru bertanya tentang bagaimana gula itu ada yang larut dan ada yang tidak larut.
    Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru memberi scaffolding yaitu mengingatkan siswa dengan larutan jenuh dan tak jenuh.
    Dengan tanya jawab, siswa diyakinkan bahwa gula bisa larut ataupun tidak ada kaitannya dengan kejenuhan suatu larutan.
    Selanjutnya, guru membuka cakrawala penerapan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
    Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 4 siswa.
    Tiap kelompok mendapat tugas untuk mendefinisikan kelarutan serta menentukan hubungannya dengan hasil kali kelarutan. Tugas diselesaikan berdasarkan worksheet atau lembar kerja yang dibagikan.
    Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
    Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
    Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
    Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai kelarutan dan hasil kali kelarutan, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil reviu terhadap presentasi salah satu kelompok.
    Guru memberikan dua (2) soal yang terkait dengan kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dengan tanya jawab, siswa dan guru menyelesaikan kedua soal yang telah diberikan dengan menggunakan strategi yang tepat.
    Guru memberikan lima (5) soal untuk dikerjakan tiap siswa, dan dikumpulkan.    70 menit
Penutup        Siswa diminta menyimpulkan tentang kelarutan, hasil kali kelarutan, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
    Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan apa yang telah dipelajari dan disimpulkan mengenai materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
    Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai materi tersebut.
    Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.    10 menit

    Alat/Media/Sumber Pembelajaran
    lembar kerja (siswa)
    Buku Kimia Kelas XI
    Lembar penilaian 
    Video tentang kelarutan dan Ksp

    Penilaian Hasil Belajar
    Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
    Prosedur Penilaian:
No    Aspek yang dinilai    Teknik Penilaian    Waktu Penilaian
1.    Sikap
    Terlibat aktif dalam pembelajaran.
    Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
    Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.    Pengamatan    Selama pembelajaran dan saat diskusi (kelompok)
2.    Pengetahuan
    Menjelaskan kembali kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut.
    Menyatakan kembali tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya.   
Pengamatan dan tes   
Penyelesaian tugas individu dan kelompok
3.
    Keterampilan
    Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan kelarutan dan Ksp dalam kehidupan sehari-hari   
Pengamatan    
Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi


    Instrumen Penilaian Hasil belajar 
Tes tertulis
    Sebanyak 200 ml larutan AgNO3 0,02 M masing-masing dimasukkan ke dalam 5 wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung ion S2-, PO34-, CrO42-, Br-, dan SO42- dengan volume dan molaritas yang sama.
Jika harga Ksp  Ag2S     = 2 x 10-49
            Ag3PO4 = 1 x 10-26
            Ag2CrO4= 6 x 10-5
            AgBr     = 5 x 10-13
            Ag2SO4 = 3 x 10-5
Garam manakah yang akan larut?
    Berapa kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M dengan Ksp Mg(OH)2 = 1,8 x 10-11 mol3L-3?
    Suatu larutan mengandung garam-garam Pb(NO3)2, Mn(NO3)2, dan Zn(NO3)2 dengan konsentrasi tiap-tiap garam 0,2 M. Pada larutan ini dilarutkan sejumlah NaOH padat hingga pH larutan menjadi 8. Diketahui nilai Ksp : Pb(OH)2 = 2,8 x 10-16, Mn(OH)2 = 4,5 x 10-14, dan Zn(OH)2 = 4,5 x 10-17. Hidroksida manakah yang mengendap?
    Berapakah kelarutan Ag3PO4 dalam Na3PO4 0,01 M, jika Ksp Ag3PO4 = 2,7 x 10-19?
Catatan:
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.


LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran         : Kimia
Kelas/Semester     : XI/2
Tahun Pelajaran    : 2013/2014
Waktu Pengamatan    :
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp)
    Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
    Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha ambil bagian dalam pembelajaran  tetapi belum ajeg/konsisten
    Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian  dalam menyelesaikan tugas kelompok  secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
    Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
    Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
    Sangat baik jika menunjukkan adanya  usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
    Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
    Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
    Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No    Nama Siswa    Sikap
        Aktif    Bekerjasama    Toleran
        KB    B    SB    KB    B    SB    KB    B    SB
1                                       
2                                       
3                                       
4                                       
5                                       
Keterangan:
KB    : Kurang baik
B     : Baik
SB    : Sangat baik

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran         : Kimia
Kelas/Semester     : XI/2
Tahun Pelajaran    : 2013/2014
Waktu Pengamatan    :
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran.
    Kurangterampiljika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran
    Terampiljika menunjukkan sudah ada  usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadrantetapi belum tepat.
    Sangat terampill,jika menunjukkan adanya  usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran dan sudah tepat.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No    Nama Siswa    Keterampilan
        Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
        KT    T    ST
1               
2               
3               
4               

Keterangan:
KT    : Kurang terampil
T     : Terampil
ST    : Sangat terampil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar